Puisi Sumpah Pemuda

Wahai para pemuda pendahulu…..
Yang telah hidup puluhan tahun berlalu
Yang telah membuat semua bersatu
Mengabadikan lentera nusantaramu

Di kala sekarang telah tiada
Gema janji sumpahmu tetap masih meraung
Meraung keras di seluruh penjuru sudut bangsa ini
28 oktober, karenamu pemuda Indonesia melebur

Menjadi sebuah pedang yang diasah tajam
Dan siap di gunakan untuk mengisi kemerdekaan ini
Terima kasih sumpahmu
28 oktober kan kugemakan slalu sampai nanti
mentari tenggelam di seberang timur



Kusulam bendera merah putih dengan benang
Merah yang berani, putihnya yang suci
Tanggal 28 Oktober haruslah dikenang
Sebagai masa bangsa-bangsa jadi satu jatidiri

Gunung Talang, Gunung Kelimutu
Jaraknya jauh tapi sama berapinya
28 Oktober berbagai suku menyatu
Jadi satu, yakni bangsa Indonesia

Tanah Riau terkenal gurindam dua belas
Tanah Jawa terkenal seni wayangnya
Bersatu dari barat-timur menolong tertindas
Demi mewujudkan bangsa yang dicita-cita

Hutan lebat melimpah rusa
Melihat mereka mengundang rindu
Bahasa mencerminkan bangsa
Dengan bahasa marilah kita berpadu

Siti Aisyah menenun perca
Disusun-susunnya menjadi kain nan indah
Janganlah persatuan ini binasa
Jangan karena ego bangsa kita terpecah



Puisi Tentang Bahasa Indonesia

Sumpah Pemuda telah tercanangkan
28 Oktober 1928 adalah harinya
Dimana semua unsur negeri menjadi satu
Satu kesatuan...bangsa Indonesia

Satu nusa, satu bangsa, satu bahasa
Ya...INDONESIA
Disitulah bahasa Melayu berubah nama
Menjadi bahasa Indonesia yang kita ketahui saat ini

Bahasa Indonesia seiring waktu makin berkembang
Menjadi bahasa nan mandiri, mulailah terpisah
Namun akar tetaplah sama dengan serumpun
Hanya nama dan sejarah yang memisahkan

Namun dibalik kerudung banggaku
Aku masih menyimpan segenggam duka
Semakin berkembang bahasa persatuanku
Namun semakin hancurlah dia....

Serbuan-serbuan kosakata dari bahasa adikuasa
Makin mencabik-cabik bahasaku
Makin kacau balau bahasaku
Jangan sampailah bahasaku hilang....

Jaman memang tak bisa dihalang
Namun kapankah kita sebangga Prancis pada bahasanya?
Masih malukah kita dengan bahasa kita sendiri?
Kapankah kita menganggap bahasa Indonesia sebagai kebanggan?

Itu yang patut dipertanyakan pada setiap anak bangsa
Anak bangsa yang merasa dirinya bangsa Indonesia....
Mana semangat sumpah pemuda itu kawan?
Apakah hanya sebagai pemanis bibir belaka?

Bahasa menunjukkan bangsa
Banggalah kita dengan bahasa kita
Bahasa pemersatu ratusan suku di tanah air tercinta
Bahasa Indonesia...

Puisi Sumpah Pemuda by Bambang Priantono (281006)
Continue reading →

Puisi Sedih Yang Terkasat Raga Tak Bangkit

Bukan juga aku slalu melihat ke belakang
Tapi apakah ayah tak ada rasa sayang
Yang ingin sekali menimang
Bukan juga tak bisa ku temui
Tapi anak itupun telah teracuni
Hingga rasa ini serasa tak berpenghuni

Cukup sudah ku mengalah tuk menang
Lama sudah ku bertulis bukan aku saja berharga diri

Dari parit rumah yang ku pahami
Hingga parit terlarang di Nabi
Percaya atau tidak ku yakin masih ada Ilahi
Dan juga berkat siapa saja ini berkembang
Sebagian bertulis namaku bukan juga seorang
Hanya menjaga dari yang akui seorang

Puisi Sedih Yang Terkasat Raga Tak Bangkit by dian a. noor
Continue reading →

Puisi Cinta Sakit Hati

Puisi Cinta Sakit Hati

Cinta itu bahagia,
Tapi menyakitkan..

Saat kita mencintai,
Kita bahagia..

Saat kita cemburu,
Kita terluka..

Cinta Tak Harus Memiliki,
ITU BOHONG..!!

Semua orang ingin memiliki cinta,
Bahkan terkadang harus memiliki..

Dengan melihat orang yang kita cintai
bahagia dengan orang lain,
kitapun ikut bahagia..

ITU BOHONG..!!

Kita hanya pura-pura bahagia
saat hati kita terluka..

Itu mengajarkan kita untuk munafik..

Lebih bahagia dicintai daripada mencintai,
ITU SALAH..!!

Saat dicintai kita hanya merasa bangga,
namun disaat mencintai,

kita dapat merasakan arti cinta sesungguhnya..

Puisi Sakit Hati by Ika Cool
Continue reading →

Puisi Termenung Dalam Diamnya

Termenung Dalam Diamnya
Melamun, bukanlah diriku
sebenarnya

Tapi entah setelah kejadian
kemarin membuat hatiku sedih,
murung, gundah dan gelisah

Tanpa sadar aku sering termenung sedih
Merefleksi lagi apa salahku dan
kekuranganku sehingga harus
dipertemukan dengan kejadian
yang jauh dari harapan

Diriku, buanglah segala pikiran
buruk-buruk yang hanya akan
memperburuk keadaan

Hatiku Ikhlaskan atas segala
kejadian yang menimpa diriku
pasti ada gerbang hikmah yang
Tuhan berikan padaku

Bantu aku ya Robbi,
untuk membuka celah agar aku dapat
memahaminya

Betapa memang manusia tiada
yang sempurna, termasuk diriku

Puisi Termenung Dalam Diamnya by Novie Climbers Rêveur Tesa
Continue reading →

Puisi Kisah Cinta Sejati

Selembut hembusan angin soreku
Yang setia menemaniku,
Menemani rasa kesepianku,
Aku sepi,
Aku sendiri,
Dan aku sedih.

Begitu indah cerita cinta,
Yang kita jalani sewaktu bersama,
Bahkan aku tak akan pernah melihat,
Setitik kesalahan dari kamu,
Walaupun itu kamu lakukan terhadapku.

Tak masalah bagiku,
Begitu besarkah kau mencintaiku,
Sekarang,
Sekarang,
Allah bahkan memisahkanku dengan hal yang paling aku cintai.

Mungkin sudah saatnya kesetian aku dan kamu sedang diuji,
Apa memang iya kita sedang diuji?

Kalau iya sampai kapan,
Aku dan kamu bisa bertemu.

Yakin,
Yakin,
Aku yakin,
Sejauh apapun kamu,
Aku tetap menantimu,
Ku harap kamu kembali sayangku,
Aku mencintaimu.

Puisi Kisah Cinta Sejati by Kinanti Widyasari
Continue reading →

Puisi Haji : Wahai Insan Panggilan

Puisi Haji : Wahai Insan Panggilan
Selamat jalan wahai insan panggilan
Jangan tangisi langkah mu hari ini
Jangan titipkan iba buat kami disini

Wahai tamu ALLAH yang suci
Bagai air mengalir
Do'a kami selalu menyertai
Pergilah kehadapanNya
Sentuhan damai penuh nikmat menyambut mu

Insan panggilan Illahi
Selamat jalan dan kembalilah
dengan Haji yang Mabrur di sini

Puisi Haji : Wahai Insan Panggilan by Agus Rianto
Continue reading →

Puisi Cinta : Aku Memilihmu

Puisi Cinta : Aku Memilihmu

Aku memilihmu…
Untuk menemani di kala siang tak bermentari
Saat malam tak berbintang
Agar dapat terangiku dengan senyuman

Aku memilihmu…
Saat terik sinar menyengat dan membakar
Ketika bulan sabit atau purnama
Untuk temaniku menyusuri dunia

Aku memilihmu…
Dengan hati yang tak memilih waktu
Sepenuh cinta tanpa masa
Semenjak harap masih mendengung hampa

Puisi Cinta : Aku Memilihmui by Kenz T
Continue reading →

Puisi Sahabat : Terima Kasih Kawan Hati

Puisi Sahabat : Terima Kasih Kawan Hati

Apa yang sungguh membedakan manusia
dan mahluk lainnya sungguh jelas terlihat

Saat,
Kau yang menjadi seorang teman ..
Akhirnya tak lagi ada dan hadir,
menemani keberadaan dan keceriaan teman semua ..

Saat itu ..
Semuanya akan tersadar dan menunjukkan sifat aslinya,
Sifat asli yaitu kemanusiaan itu sendiri ..
Sifat yang penuh kasih dan sayang,
Sifat yang meluluhkan rasa keegoisan diri,
Sifat yang penuh perasaan dan ketulusan hati ..

Semua terucap dari orang-orang,
Meskipun ia nakal,
Meskipun ia cerewet,
Meskipun ia sering menyindir,
Meskipun ia tak menyukaimu ..

Tapi ..
Saat ia yang menjadi teman itu hilang,
dari sisi untuk berbagi ..
Saat itu hatinya kembali untuk ..

Tulus hati mengucapkan ..

Kau memberiku sebagian cerita,
untuk kukenang dan kunikmati ..

Terima kasih kawan hati,
Kau kan selalu dihati ..

Puisi Sahabat : Terima Kasih Kawan Hati by Satria (didedikasikan untuk teman dari teman, Mia Runtuwene)
Continue reading →

Puisi Cinta : Aku Kini Dan Jika

Puisi Cinta : Aku Kini Dan Jika

Seperti apa yang telah hujan janjikan padaku.
Seperti apa yang telah awan simpankan untukku.
Seperti apa yang telah gugusan gunung jagakan untukku.
Kini kudapati sebuah jiwa yang dulu tak pernah bernyawa.

Kini kudekap sebentuk hati yang dulu hampa.
Aku mencintainya bukan dengan separuh asaku.
Melainkan dengan separuh nyawaku.
Aku menyayanginya bukan dengan separuh rinduku.

Melainkan dengan separuh otakku.
Aku menyanjungnya bukan dengan separuh naluriku.
Melainkan dengan separuh ragaku.
Dan kini.

Jikalau ia akan berlari jauh.
Jikalau ia telah penat dengan segala yang ia berikan padaku.
Ia curahkan untukku.
Mungkin ia akan membawa.
Separuh nyawaku.

Separuh otakku.
Dan, separuh ragaku.
Dan jika ia telah benar-benar menghilang.
Ia akan menjadi dongeng yang akan kuceritakan.
Pada bintang yang selalu gantikan ia menjagaku terlelap.

Pada angin yang gantikan ia membelaiku dimalam.
Dan pada gugusan gunung yang selalu tegap berdiri.
Melihatku dan nya mengukir senyum.
Merajut sayang.
Menggumpal cinta.
Dihadapnya.
Didepannya.

Puisi Cinta : Aku Kini Dan Jika Karya Alpha Charlie
Continue reading →

Puisi Ulang Tahun - Guguran Usia

Puisi Ulang Tahun - Guguran Usia

Daun itu gugur tanpa jatuh satu persatu
Tak sama dengan nyawa yang di cabut satu satu
Menyadari sesuatu berarti mengetahuinya
Nyawa berkurang satu-satu berarti apa kita menyadarinya..

Tak ada pertambahan usia,
Yang ada hanyalah penghabisan jatah waktu di dunia
Ulang tahun adalah momen berharga
Dimana manusia bangga dan bahagia dengan usianya

Puisi Ulang Tahun - Guguran Usia Karya Ally Muhammad Abduh Al Afghani
Continue reading →